Apa itu Pertanian presisi? Secara prinsip, pertanian tersebut mempertimbangkan hasil dari optimalisasi pengolahan data dan informasi dari berbagai input data maupun teknologi, yang mana juga memasukkan input guna menghargai lingkungan. Dalam mencapai pertanian presisi dapat dipergunakan teknologi-teknologi canggih untuk memperkaya input, seperti foto udara, citra satelit, hasil perekaman drone atau sensor, bahkan kecerdasan buatan. Namun, walaupun terlihat rumit dari sisi pengolahan data, disederhanakan hasilnya untuk keperluan petani.
Menariknya, sepertinya bisa dikembangkan lebih jauh dengan bantuan Sistem Informasi Geografi (SIG) tetapi memerlukan data-data yang lebih banyak dan tentu saja, akurat. Data tersebut sebagai berikut.
1. Data cuaca setempat & iklim (suhu, curah hujan, arah angin/windrose, dsb, kelembaban)
2. Data kondisi tanah
3. Data sumber air untuk pengairan/irigasi
4. Data potensi hama dan penyakit tanaman, termasuk organisme pengganggu tanaman (OPT)
5. Data risiko bencana
6. Data sosial, ekonomi, budaya setempat—termasuk didalamnya aksesibilitas.
Guna penentuan manajemen pertanian, yang diantaranya adalah pemilihan benih, pemeliharaan bibit, pupuk maupun pestisida, pemanenan hingga aksesibilitas yang mempengaruhi harga penjualan dari hasil pertanian itu sendiri. Seandainya keseluruhan hal ini bisa disederhanakan untuk diketahui para petani akan sangat membantu peningkatan kesejahteraan petani. Tinggal pemerintah fokus pada 9 komoditas pangan; dan swasta pun membantu di komoditas-komoditas lainnya, mungkin dengan riset maupun CSR.
Pertanyaannya:
Siapa yang mau mengerjakan pertanian presisi?
Dan, bagaimana hasilnya dimanfaatkan untuk para petani?
Keren banget ini Lady, ayo kita bangun teamwork...
ReplyDeleteInsyaAllah, pak. Perlu rancangan yang lebih operasional lagi, ayo kita konsepkan.
Delete