Skip to main content

Posts

Showing posts from 2024

Pengaruh Aktivitas Pertambangan Emas PT Natarang Mining terhadap Pola Mata Pencaharian Penduduk

Pengaruh Aktivitas Pertambangan Emas PT Natarang Mining  terhadap Pola Mata Pencaharian Penduduk Oleh: Lady Hafidaty R.K.   Indonesia terancam! Negeri paru-paru dunia kini berubah menjadi negara berdaya rusak tercepat di dunia! Hal itulah yang diungkapkan Guiness Book of Record. Berdasarkan pemetaan tutupan hutan oleh pemerintah Indonesia dibantu Bank Dunia (2000), terjadi peningkatan laju deforesasi dari 1,7 juta Ha/tahun (1985-1997), menjadi     2,83     Ha/tahun     (1997-2000),     berlanjut 15,15 juta Ha/tahun (2000-2009). Perubahan “tutupan” hutan ini diakibatkan adanya aktivitas manusia. Mulai dari pembalakan hutan ( illegal logging) , pembukaan lahan akibat kemunculan industri, konversi hutan ke pertanian, perkebunan hingga pembukaan lahan atau alih fungsi hutan untuk industri pertambangan. Ya, hampir seluruh pertambangan di Indonesia menebang hutan guna mendirikan usaha pertambangannya, dan kemudian be

“Rumah” Bagi Sang Badak melalui Pemetaan Wilayah Kesesuaian

Tulisan ini pernah dimuat pada Vivanews.  “Rumah” Bagi Sang Badak melalui Pemetaan Wilayah Kesesuaian   Oleh: LHR Kautsar Jika ditanya, tempat yang nyaman untuk suatu binatang? Tentu saja, jawabannya adalah di habitat atau lingkungan asli binatang itu sendiri yang belum diintervensi. Begitu pula dengan badak. Namun seperti apa habitat yang dibutuhkan badak masa kini, dengan semakin tajamnya intervensi dari habitat kaum kita (manusia)? Intervensi yang dimaksud disini adalah campur tangan manusia yang merusak habitat badak, misalnya perburuan atau pembangunan. Perburuan dilakukan untuk mengambil keuntungan dari badak yakni culanya. Ada beberapa alasan berburu, yakni sebagai profesi (memenuhi kebutuhan ekonomi) dan hobi (bersenang-senang). Perburuan dapat dicegah apabila pemburu beralih profesi atau hobi tersebut dilarang oleh pemerintah. Sedangkan pembangunan—seperti yang telah kita ketahui bersama—berbanding terbalik dengan lingkungan. Artinya setiap ada pembangunan, menuai