Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2022

Cabut Terus, Tancap Gas!

PERPRES No. 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal  dicabut dengan Perpres Nomor 44 Tahun 2016 lalu diperbaharui dengan  PERPRES No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.   " Indonesia lambat laut mengarah ke  kapitalisme negara. " (2019) https://faisalbasri.com/2018/09/11/apakah-benar-perekonomian-indonesia-dikuasai-asing/

TEKNOLOGI DAN GEOPOLITIK PANGAN (pengantar Pidato Guru Besar)

Tulisan: Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.  Judul tersebut saya pilih dengan dasar pemikiran bahwa bidang keilmuan  saya  adalah  teknologi  pangan.  Akan  tetapi,  seorang  ahli teknologi  pangan  juga  harus  mampu  memahami  kondisi  geografis negaranya  agar  terjadi  kesesuaian  antara  ilmu  dan  teknologi  yang hendak  dikembangkannya  dengan  kondisi  geografis  negaranya,  serta harus  memahami  bahwa  pangan  juga  merupakan  komoditas  yang dapat  bernilai  ekonomis,  politis,  sosial-budaya,  bahkan  komoditas pertahanan dan keamanan.   Nilai  strategis  pangan  telah  diingatkan  oleh  Presiden  pertama Republik  Indonesia,  Ir.  Soekarno  pada  saat  peletakan  batu  pertama pembangunan  gedung  Fakultet  Pertanian  (Sekolah  Tinggi  Pertanian) di  Bogor  tanggal  27  April  1952  bahwa persediaan  makanan  rakyat adalah  soal  hidup  matinya  bangsa.  Substansi  dari  kalimat  ini dilanjutkan oleh ungkapan Henry Alfred Kissinger (mantan Sekretaris Negara  Ameri

Swasembada Beras 1984

Masih dari buku yang sama seperti yang saya post kali lalu.  Swasembada beras tahun 1984, bukan oleh BUMN / pemaksaan pemerintah, tetapi oleh langkah usaha masyarakat petani itu sendiri yang memanfaatkan insentif dan fasilitas yang diberikan pemerintah dengan sistem perencanaan melalui pasar. Banyak pengalaman berharga diperoleh dalam melaksanaan perencanaan produksi pangan ini. Pejabat Dep.Pertanian maupun pejabat pemerintah daerah cenderung melaporkan angka produksi lebih tinggi dari laporan Biro Pusat Statistik yang mengungkapkan kemerosotan angka produksi tahun yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya, laporan angka produksi beras saling bertentangan, maka Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro meminta kepada semua pejabat pemerintah agar "harga beras pada musim panen" dipakai sebagai indikator tinggi-rendahnya produksi beras di daerah dan bukan "perkiraan jumlah produksi padi dari para pejabat", lebih-lebih lagi apabila ada keengganan pejabat un

Kemiskinan dan Pembangunan - ternyata

"Pembangunan bisa berlanjut dengan pengurangan kemiskinan, Growth with Poverty Alleviation , apabila dilaksanakan secara berencana dengan mengindahkan inner logic kehidupan ekonomi dan diarahkan pada pengurangan kemiskinan melalui kebijakan rasional memengaruhi harga pasar." (sambutan Emil Salim, dalam buku PENGALAMAN PEMBANGUNAN INDONESIA-KUMPULAN TULISAN DAN URAIAN WIDJOJO NITISASTRO) --hal . xxiii kata kunci: pembangunan, kemiskinan, inner logic, kebijakan rasional. Kebijakan pembangunan yang terfokuskan pada pengurangan kemiskinan ini (akan dibahas 3 langkah mengurangi kemiskinan pada 1968-1993 di bawah), menghasilkan apa yang disebut dalam LAPORAN BANK DUNIA 1994 bahwa persentase kemiskinan ABSOLUT Indoneisa turun dari 60% menjadi 15% dari jumlah penduduk dalam periode 1970-1990. Sementara pada periode yang sama RRC kemiskinan absolutnya 33% menjadi 10%. Artinya angka penduduk miskin ABSOLUT Indonesia turun dari 60 juta jiwa (1970) menjadi 26 juta jiwa (1993) pada waktu

Sepercik Pemikiran tentang Geografi & Indonesia

Berkuliah di jurusan Geografi Universitas Indonesia, memberikan saya perspektif baru tentang negeri ini. Geografi dapat menjadi lebih dari “senjata”, seperti halnya tulisan, untuk memperkokoh rencana pembangunan Indonesia. Geografi tidak sekedar peta. Peta adalah alat, dimana membantu memberikan gambaran lebih holistik mengenai solusi dari berbagai variabel yang ditarik dari rumusan masalah. Isu permasalahan dilihat dari polanya ialah pengulangan historis, terbagi menjadi isu fisik dan isu sosial, atau keduanya. Misalnya isu lingkungan (contoh banjir, longsor), isu kriminalitas (contoh pembunuhan, perampokan), isu kesehatan (contoh malaria). Dalam setiap isu, geografi memberikan solusi dengan memproyeksikan pada peta, dan menilainya melalui variabel-variabel tertentu. Konsep “mitigasi” bencana (pra bencana, saat bencana dan setelah bencana), dapat diaplikasikan untuk mencari solusi tiap isu, yaitu pra permasalahan (pencegahan masalah), pada saat terjadi masalah, dan pasca masalah t