Judul Asli:
“Soil Thematic Map and Land Capability Classification of Dubai Emirates”
oleh Hussein
Harahsheh, Mohamed Mashroom, Yousef Marzouqi, Eman Al Khatib, B.R.M. Rao, dan
M.A. Fyzee
(Penerbit Springer 2013, diterjemahkan dari buku asli “Developments in
Soil Classification, Land Use Planning and Policy Implications”)
ABSTRAK
Tanah di Dubai dipetakan menggunakan penginderaan jauh berupa data satelit (IRS-P6 LISS IV) pada skala 1:25.000 dan diklasifikasikan menjadi seri tanah bertingkat, dan diasosiasikan sebagai Kunci Taksonomi Tanah USDA-NRCS. Dari jumlah 26 seri yanah yang telah diidentifikasi di UAE, ada 13 teridentifikasi di area Hatta. Secara umum tanah bertekstur kasar, berpasir, tinggi zat kapur (calcareous) dan paling tidak berkembang. Di area pantai dan area dataran rendah dan depresi, tanah tinggi salin (mengandung garam); di pedalaman, tanah mengandung salin maupun sodic (tanah yang mengandung ion natrium berlebih). Karakteristik area Hatta adalah berpengunungan dengan kelerengan curam, yang mana tidak ditumbuhi tanaman. Sebagian besar bukit gundul (80-90%) dan berbato tanpa ada tanah menutupi. Tanah di area berbukit itu dangkal hingga sangat dangkal, berkerangka alam dan sangat berkapur. Tanah tersebut ditaksir untuk kelas-kelas kemampuan lahan, dan 17% dari area studi jatuh dibawah kemampuan lahan kelas IV, dengan keterbatasan utama iklim dan karakteristik tanah. Beberapa tanah ini cocok untuk pertanian marjinal yang memiliki kondisi ketersediaan cukup air hingga mengimbangi kebutuhan air untuk tanaman. Kelas dominan dari kemampuan lahan teridentifikasi pada iklim dan tanah yang ditingkatkan dengan mengadopsi berbagai konservasi tanah terukur, seperti meratakan bukit berpasir dan stabilisasi, sabuk pelindung (shelter belts) dan penghijauan kembali (afforestation).
Kata kunci: Peta tanah tematik, Degradasi lahan, Klasifikasi Kapabilitas Lahan, Survey Tanah, UAE (United Emirated Arab)
Comments
Post a Comment