Kalau saja kalimat "Manusia tempatnya lupa dan salah" berubah menjadi "Kepada Allah-lah kita mengingat dan mencari kebenaran". Tentang kekhilafan. Baru saja aku membaca catatanku dari Bapak Sandi Negara (dr. Roebiono Kertopati): "Ingatlah, bahwa kekhilafan 1 orang sahaja tjukup sudah menyebabkan keruntuhan negara". Negara tidak harus belajar perfeksionis, tapi kita semua termasuk masyarakatnya dan pemerintahnya perlu belajar bagaimana agar melakukan hal-hal yang benar. Cara mendapatkan kebenaran itu adalah melalui mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta, sehingga diberi petunjuk-Nya. Cara menghindari khilaf (Buku Pendidikan Agama Islam: Akidah dan Akhlak untuk MA Kelas XII oleh Toto Adidarmo dan Mulyadi): 1. Berusaha agar hati selalu terhubung dengan Allah SWT melalui sholat, puasa, zikir sehingga emosi lebih terkendali; 2. Berusaha mengkonsumsi makanan yang halal dan tidak berlebihan; 3. Berwudhu atau mandi dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebab ai
Sumber: BBSDLP. 2013. Prosiding Seminar Nasional “PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN” diterbitkan pada Desember 2013. Makalah di dalamnya merupakan hasil penelitian, ide-ide, pengalaman, maupun terobosan teknologi di bidang pemupukan dan pemulihan kesuburan tanah dari berbagai Lembaga penelitian. Ada pula terobosan teknologi produksi pupuk, seperti Pupuk Slow Release , pembenah tanah ( Soil Conditioner ), Pengelolaan hara terpadu, pupuk organik, pupuk mikro konvensional maupun dengan teknologi Nano, enkapsulasi, dsb—sangat diperlukan disaat tersebut (2013)/mungkin sekarang semakin berkembang. Topik pemulihan lahan dibahas aspek ketersediaan lahan subur yang semakin terus menurun dan berbagai terobosan pemulihan lahan terdegradasi. Adapun rumusan, yang menurut pandangan saya masih relevan (karena mungkin implementasi perbaikannya ke PRL/Pertanian Ramah Lingkungan cukup memakan waktu), ialah sbb: RUMUSAN Seminar Nasional “Pertanian Ramah Lingkungan (PRL)” Bogor, 29 Mei 2013 Perta