Skip to main content

Bolehkah aku bercerita?

Berikut ini adalah investigasi/hasil pengamatan singkat.

- Mekanisme RI dengan presiden periode 5 tahun kepemimpinan. Bias pada UUD 1945, dikarenakan visi-misi presiden berbeda setiap 5 periode tersebut, berakibat estafet kelanjutan pembangunan yang direncanakan sebelumnya seringkali tidak berlanjut.

-  Keanehan ASN tidak boleh berpolitik, tetapi pimpinan dari kaderisasi politik, tidak hanya puncak piramida, tetapi juga kepala-kepala di jabatan tertentu.

- Masih adanya gratifikasi. Entah bagaimana KPK siap memberantasnya (karena tangan-tangan KPK sendiri ada di Pusat saja, sementara luas wilayah administratif NKRI).

- Persoalan data menjadi masalah klasik. Ego sektoral pun demikian.

- Apa gunanya RTRW dan RZWP3K jika sekadar inventarisasi? Sementara lingkungan kita terus memburuk dengan adanya pembangunan dengan merubah vegetasi menjadi non-vegetasi.

- Untuk masalah lingkungan, permasalahan DAS menjadi sangat krusial. Karena menjembatani berbagai wilayah administrasi dari hulu-hilir. Beberapa perusahaan memiliki backing. Sebagai individu, pemerintah pun kudu musti hati-hati (Who can trust?).

- Kunci utama dari kedaulatan NKRI adalah Kemenlu, Kominfo, Kementerian Koordinator. Selain adanya DPR & DPRD. Dan tentunya BPN. BPN memegang kendali pembangunan bisa jalan atau tidak, karena pembangunan di darat di atas tanah.

- Kementerian teknis perlu terus-menerus diarahkan agar kreatif memecahkan permasalahan..tidak hanya inventarisasi data.

- Bagaimana instansi, lembaga, dan Kemenko menjadi satu suara yang bersinergi? Perlu orang yang dapat menjembatani yang pernah mencicipi bekerja sebagai Tenaga Kontrak maupun PNS berbagai institusi. Orang inilah yang dapat memberikan informasi mekanisme sinergitas yang harusnya terjadi, dan sebaiknya bertempat di Bappenas.

- Lingkungan (fisik), ekonomi, sosial. Lingkungan sering dianaktirikan berkat adanya keinginan/kebutuhan ekonomi, yang terdorong oleh adanya permasalahan sosial. Padahal jika lingkungan rusak, maka kita semua harus merogoh COST (biaya) yang tinggi. Mitigasi seharusnya menjadi garda terdepan untuk mencegah rusaknya lingkungan (fisik), bukannya hanya pada penanggulangan pasca.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Mendapatkan data geografi?

Jawabannya adalah data geografi dapat diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada jenis data yang dibutuhkan dan tujuan Anda. (Menurut saya, Analisis seseorang bisa dibilang semakin kuat, apabila data/informasi yang didapatkan akurat & lengkap dan dapat menganalisisnya sesuai dengan tujuan, dan akan lebih baik lagi dengan berbagai sudut pandang) Pada umumnya, terbagi data primer dan data sekunder, antara lain: 1. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung (ke lapangan), biasanya untuk validasi atau kroscek data sekunder. 2. a. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak kedua, dst. Perlu dikroscek.  2.b. Menurut hemat saya, data geografi pun dapat diperoleh melalui mix sekunder maupun primer. Beberapa penyedia data antara lain: Pemerintah : Banyak pemerintah memiliki badan atau lembaga yang mengumpulkan, mengelola, dan menyediakan data geografi. Misalnya, di banyak negara, badan survei atau badan statistik nasional biasanya menyediakan data geospa...

"The Influence of PT Natarang Mining's Gold Mining Activities on Population Livelihood Patterns"

"The Influence of PT Natarang Mining's Gold Mining Activities on Population Livelihood Patterns"   By: LHR Kautsar   Indonesia is threatened! The country of the world's lungs has now turned into the fastest destructive country in the world! That's what the Guinness Book of Records revealed. Based on forest cover mapping by the Indonesian government assisted by the World Bank (2000), there was an increase in the rate of deforestation from 1.7 million Ha/year (1985-1997), to 2.83 Ha/year (1997-2000), continuing to 15.15 million Ha/year (2000-2009). This change in forest "cover" is caused by human activity. Starting from illegal logging, land clearing due to the emergence of industry, forest conversion to agriculture, plantations to land clearing or conversion of forests for the mining industry. Yes, almost all mines in Indonesia cut down forests to set up mining businesses, and this then has an impact on the environment. It is fate that eve...

Sekilas Pertanian Presisi di Kanada dan Amerika Serikat (US) yang Bagaikan Science-Fiction!

Source from: https://earthobservatory.nasa.gov/features/PrecisionFarming   Imagine you are a farmer riding along in your 50,000-acre wheat field early in the growing season. You push a button on your tractor to turn on its Global Positioning System (GPS) monitor, which pinpoints your exact location to within one meter. Touching another button, you display a series of Geographical Information System (GIS) maps that show where the soil in your field is moist, where the soil eroded over the winter, and where there are factors within the soil that limit crop growth. Next, you upload remote sensing data, collected just yesterday, that shows where your budding new crop is already thriving and areas where it isn’t. You hit SEND to upload these data into an onboard machine that automatically regulates the application of fertilizer and pesticides—just the right amount and exactly where the chemicals are needed. You sit back and enjoy the ride, saving money as the machines do most of ...