Memiliki kemahiran bermain piano, apa harus selesai dengan hidup yang hanya mempertontonkan diri bermain piano pada khalayak?
Menurutku, ada tahapan dimana seorang pembelajar menjadi sebenar-benarnya ahli (di bidang musik).
1. Tahap belajar musik (mulai mengenal musik s/d mahir)
2. Tahap aktualisasi diri di depan khalayak (konser langsung/direkam dan publish di youtube, dan berbagai publikasi ke khalayak)
3. Tahap menjadi guru/pengajar (ini tahap yang beneran mahirnya teruji, karena sudah bisa memberikan tongkat estafet pada generasi penerus)
4. Tahap membuat musik (substansi) itu sendiri
Ini sangat menarik. Tulisanku di kaskus. Semoga berbuah manis.
Potensi Musik (Lagu) Daerah sehingga HITS Mendunia
Nusantara kaya akan budaya, termasuk diantaranya musik khas daerah. Dari Sabang hingga Marauke, tiap provinsi memiliki “gaya” musik daerahnya masing-masing. Susunan melodi-melodi music ini sebenarnya selain berguna menjadi “perekam warisan sejarah budaya”, sebenarnya pun enak didengar. Namun, sayangnya popularitas musik daerah kurang diminati generasi muda, termasuk saya sendiri—awalnya.
Namun, semenjak saya memainkan lagu “Kuda Lumping” yang diaransemen menarik saat kenaikan tingkat di Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik (SM YPM)—beraliran klasik—saya tahu musik (lagu) daerah Nusantara sebenarnya memiliki potensi menarik untuk digemari anak muda, bahkan mendunia.
Bagaimana hal itu bisa dilakukan? Ternyata, hanya dengan mengubah aransemennya dari kuno menjadi klasik khas Eropa , maupun ala-ala gamelan (saya sebut gamelan karena saya suka, hehe), atau jenis musik pop yang digemari milenial. Artinya apa? Transformasi musik, tanpa menghilangkan inti melodinya. Kalau komposer bekerjasama tentu akan sangat menarik direalisasikan! Bahkan bisa jadi musik daerah yang sudah ditransformasi menjadi soundtrack film, sinetron, teman belajar maupun teman tidur.
Ya, mentransformasi aransemen musik menjadi kunci lahirnya inovasi musik daerah—yang apabila terus ditekuni bisa saja berpotensi mendunia. [Lady Riri-chan / Lady Hafidaty R.K.]
Comments
Post a Comment