Skip to main content

AGRICULTURE AND ARTIFICIAL INTELLIGENCE

AGRICULTURE AND ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Created by: Lady Hafidaty Rahma Kautsar, S.Si., M.Si
Master of Geography Alumni, Universitas Indonesia
ICALRD (Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development,
Ministry of Agriculture Republic of Indonesia
lhrkautsar@gmail.com  / ladyhafidaty@pertanian.go.id  

 

The development of Artificial Intelligence (AI)  is increasingly significant. However, the  use  of  AI  in  the  agricultural  sector  is  still  8%.  Whereas  AI  opportunities  in  the agricultural sector are not small, especially to help agricultural productivity, which will have an impact on the welfare of farmers. 

  Agriculture has stages from preparation to post-harvest, but the most crucial is in the early  stages,  namely  land  preparation,  maintenance  and  harvest  yields.  There  are  many agricultural  commodities  with  various  varieties.  To  get  the  crop  yields required  precision agricultural science. Extension workers and farmers sometimes have limited knowledge and funds.  One  of  them  is  in  the  maintenance  stage,  when  exposed  to  pests  and diseases—it requires  proper  and  fast  handling.  AI  can  be  here  to  identify  the  types  of  pests  and  plant diseases.  One  of  the  existing  forms  is  an  AI-based  android  application  for  the  detection  of pests and plant diseases.

Further AI development, may later penetrate into land conditions, fertilizer needs, and so  on.  Input  in  the  AI  system  itself  is  expected  from  experts  in  their  fields.  This  will  help accelerate  development  in  the  agricultural  sector.  Even  AI,  can  be  used  in  the  post-harvest stage  to  determine  crop  production  and  productivity  by  entering  data  on  certain  variables. Furthermore,  it  would  be  great  if  all  of  the  Ministry  of  Agriculture's  applications  could  be integrated into the AI platform—which could lead to policy decisions.


Source: LHR Kautsar’s observation and understanding from various sources
Date of writing: April 8th 2022

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Buku "The Power of Concentration: 20 Bahasa Kekuatan Konsentrasi"

Minggu, 8 Agutus 2019 Ringkasan   buku “The Power of Concentration: 20 Bahasa Kekuatan Konsentrasi” Penerbit RUMPUN. Oleh: Theron Q.Dumont. Kekuatan konsentrasi ada yang konstruktif (+) & destruktif (-). Kebiasaan adalah pencapaian mental. Keberhasilan adalah buah dari pola pikir. Ketangkasan otak menentukan hasil; kalau menunda orang lain menggantikan sehingga “kesempatan hilang”. Apabila membesarkan hati orang, maka akan terlihat sifat baik yang akan kembali ke diri kita masing-masing. KONSENTRASI PENUH akan menghubungkan Anda dengan pikiran Tuhan, Anda tidak lagi akan memiliki keterbatsan. Semakin tinggi konsentrasi, maka akan semakin tinggi kesempatan = sukses à mengatur diri dan memusatkan pikiran. Orang yang mampu berkonsentrasi adalah orang yang sibuk & bahagia. Latihan konsentrasi terbaik ialah menyimak dengan seksama orang yang berbicara. Cinta akan meningkatan kondisi fisik, social dan mental. Berbicaralah dengan pelan dan jelas. Dasa

Peta Tematik Tanah dan Klasifikasi Kemampuan Lahan di United Emirates Arab (UAE)

Judul Asli: “Soil Thematic Map and Land Capability Classification of Dubai Emirates” oleh Hussein Harahsheh, Mohamed Mashroom, Yousef Marzouqi, Eman Al Khatib, B.R.M. Rao, dan M.A. Fyzee (Penerbit Springer 2013 , diterjemahkan dari buku asli “Developments in Soil Classification, Land Use Planning and Policy Implications”) ABSTRAK Tanah di Dubai dipetakan menggunakan penginderaan jauh berupa data satelit (IRS-P6 LISS IV) pada skala 1:25.000 dan diklasifikasikan menjadi seri tanah bertingkat, dan diasosiasikan sebagai Kunci Taksonomi Tanah USDA-NRCS. Dari jumlah 26 seri yanah yang telah diidentifikasi di UAE, ada 13 teridentifikasi di area Hatta. Secara umum tanah bertekstur kasar, berpasir, tinggi zat kapur (calcareous) dan paling tidak berkembang. Di area pantai dan area dataran rendah dan depresi, tanah tinggi salin (mengandung garam); di pedalaman, tanah mengandung salin maupun sodic ( tanah yang mengandung ion natrium berlebih ) . Karakteristik area Hatta adalah berpengunungan

Pertanian Presisi dan SIG

Apa itu Pertanian presisi? Secara prinsip, pertanian tersebut mempertimbangkan hasil dari optimalisasi pengolahan data dan informasi dari berbagai input data maupun teknologi, yang mana juga memasukkan input guna menghargai lingkungan. Dalam mencapai pertanian presisi dapat dipergunakan teknologi-teknologi canggih untuk memperkaya input, seperti foto udara, citra satelit, hasil perekaman drone atau sensor, bahkan kecerdasan buatan. Namun, walaupun terlihat rumit dari sisi pengolahan data, disederhanakan hasilnya untuk keperluan petani.   Menariknya, sepertinya bisa dikembangkan lebih jauh dengan bantuan Sistem Informasi Geografi (SIG) tetapi memerlukan data-data yang lebih banyak dan tentu saja, akurat. Data tersebut sebagai berikut.   1.    Data cuaca setempat & iklim (suhu, curah hujan, arah angin/windrose, dsb, kelembaban) 2.    Data kondisi tanah 3.    Data sumber air untuk pengairan/irigasi 4.    Data potensi hama dan penyakit tanaman, termasuk organisme pengganggu tanaman (OP